Ceramah Kultum Ramadhan : Kesalahan Orang Berpuasa
Kesalahan Orang Berpuasa
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah meringankan
hati kita dan memudahkan langkah kita bertemu dalam majelis ini. Semoga
keselamatan dan kedamaian tercurah kepada nabi Muhammad SAW, keluarga
dan sahabat yang mulia, serta penerus risalahnya hingga hari akhir
nanti.
Kaum muslimin yang berbahagia ...
Sesungguhnya setiap ibadah mempunyai dua potensi yang selalu beriringan
satu sama lainnya. Satu sisi sebuah ibadah mungkin akan menjadi ladang
pahala kita yang akan kita panen di kampung akhirat nanti. Tapi sisi
lain, jika kita tidak memenuhi syarat, adab dan rukunnya bisa jadi
sebuah ibadah justru menjadi fitnah bagi kita di hari akhir nanti.
Naudzu billah min dzalika ...
Contoh yang paling jelas dalam masalah ini terdapat dalam sebuah ayat
yang sudah sama-sama kita hafal bersama, dalam surat al-Maun disebutkan
ancaman Allah SWT kepada orang-orang yang shalat. Allah berfirman
dalam kitabnya yang mulia :
“ Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya” (QS Al Maun 3)
Ayat di atas begitu lugas mengingatkan pada kita bahwa sholat bisa
menjadi fitnah dan ancaman di akhirat nanti saat kita menjalankan tidak
sesuai aturannya.
Kaum muslimin yang berbahagia ...
Lalu bagaimana dengan ibadah puasa Ramadhan kita ? Apakah ada ancaman
tentang puasa yang kita jalankan ? Sungguh setidaknya ada dua dalil
yang juga mengingatkan kita dengan gamblang tentang bahayanya orang
berpuasa jika tidak memenuhi adab dan aturannya. Dalil pertama,
Rasulullah SAW telah memberikan prediksi bagaimana banyak orang yang
berpuasa tanpa hasil apapun keculai hanya lapar dahaga. Beliau bersabda
dari lisannya yang mulia :
َ َ َ ْ َ َ
. رھسلا إ ه مايق نم ه
ل سيل مئاق برو ، عوجلا إ ه مايص نم ه ل سيل مئاص برُ ْ
“ Betapa Banyak Orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari
puasanya kecuali hanya lapar, dan betapa banyak orang yang sholat
malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain begadang saja”
(HR An-NAsai)
Dalil di atas seharusnya menjadi warning atau peringatan dini bagi kita
dalam meniti hari-hari Ramadhan kita, agar tidak termasuk golongan yang
celaka dalam arti berpuasa tanpa pahala. Peringatan berikutnya adalah
dalam lafadz doa Jibril alaihissalam, dimana ia mendoakan keburukan
kepada mereka yang mendapati Ramadhan tapi tidak mendapat ampunan dari
Allah SWT. Diriwayatkan dalam hadits yang panjang :
“Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik
mimbar lalu bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya :
“Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?”
Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah
melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan
ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah
melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup,
namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka
berdua)’, maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi.
‘Allah melaknat seorang hambar yang tidak bershalawat ketika disebut
namamu’, maka kukatakan, ‘Amin” (HR Ibnu Khuzaimah dishahihkan oleh
Albani )
Naudzu billah tsumma naudzu billah ... ibaratnya dalam pepatah bahasa
kita, sudah jatuh tertimpa tangga. Tidak mendapatkan ampunan dalam
ramadhan sudah merupakan musibah luar biasa, belum lagi ditambah doa
laknat dati Jibril alaihissalam yang diaminkan oleh Rasulullah SAW yang
mulia ..!. Semoga kita tidak termasuk dalam dua golongan yang
disebutkan dalam dua hadits yang saya sebutkan di atas.
Kaum muslimin yang berbahagia ..
Rasanya menjadi penting bagi kita untuk mengetahui mengapa orang yang
berpuasa bisa mendapat kecelakaan yang sedemikian buruk semacam itu.
Setidaknya ada empat kesalahan orang berpuasa yang bisa menjerumuskan
mereka dalam dosa dan kehinaan, mari bersama merenungkannya.
Pertama : Mereka yang berpuasa tanpa keikhlasan
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang sudah sangat populer di telinga kita :
Innamal a’maalu binniyaaat. Yaitu : Sesungguhnya setiap amal bergantung pada niatnya ( HR Muttafaqi Alaih).
Maka berpuasa tanpa keikhlasan ibaratnya surat perjanjian tanpa stempel
dan materai, menjadi tidak berlaku dan sia sia begitu saja.
Pertanyaannya adalah, puasa semestinya melatih orang untuk ikhlas,
karena ia merupakan ibadah antara seorang hamba dan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda :
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW bersabda: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya, (H.R. Bukhari).
Tapi sungguh sayang sekali, ternyata masih ada yang ternoda
keikhlasannya dalam berpuasa karena godaan riya, harta maupun
kecenderungan diri pribadi. Puasa diliputi riya, karena ingin dianggap,
dihargai dan dipuji orang lain sebagai orang yang berpuasa. Bisa jadi
karena ewuh pakewuh dengan mertua, atau takut dengan pimpinan di
kantor, atau mungkin ingin eksis di tengah rekan sejawat. Semua itu
sungguh meluruhkan pahala puasa yang mulia. Ada pula orang yang
berpuasa karena mengincar harta, mungkin saja ini lebih banyak terjadi
pada anak-anak kita yang mengidamkan hadiah dari para orangtua saat
lebaran nanti, karena mampu
menyelesaikan puasa dengan sempurna. Selain itu, ada juga yang berpuasa
dengan bersemangat, bukan karena kewajiban semata tetapi juga karena
keinginan pribadi untuk diet dan menurunkan berat badan. Sungguh ini
semua jika tidak dihapus dalam hati, akan mengotori keikhlasan puasa
kita, dan kita terjerumus dalam golongan mereka yang berpuasa tanpa
pahala.
Kaum muslimin yang berbahagia ..
Yang kedua adalah mereka yang berpuasa tanpa ilmu. Tidak
mengetahui mana yang membatalkan dan mana yang tidak. Maka mereka
menjalani puasa tanpa aturan, atau memahami tidak dengan sepenuhnya
benar. Akibatnya, puasa mereka menjadi begitu rapuh dan tanpa makna.
Menyangka telah melakukan hal yang benar padahal sejatinya salah. Dari
Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda :
“seorang faqih (ahli ilmu agama) lebih ditakuti syetan dari pada seribu ahli ibadah (tanpa ilmu) “. (HR Ibnu Majah).
Maka marilah meningkatkan kualitas ibadah puasa kita dengan memahami
sepenuhnya hukum-hukum seputarnya. Mari terus membaca, mengkaji dan
bertanya, agar bisa menjalankan seluruh rangkaian ibadahnya dengan
keyakinan yang nyaris sempurna.
Kaum muslimin yang berbahagia ..
Golongan orang berpuasa yang celaka ketiga adalah merkea yang berpuasa hanya dari makan minum dan berhubungan badan semata,
dan merasa bahwa dengan itu mereka sudah memenuhi semua ketentuan dan
tuntutan puasa. Barangkali kita perlu mengingat lebih dalam himbauan
rasulullah SAW berkaitan dalam masalah ini :
ه بارشو ه ماعط
عَدي نأ يف ةجاح سيلف ه ب لمعلاو روزلا لوق عَدي مل نم ُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan beramal
kedustaan, maka Allah SWT tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan
minumnya” (HR Bukhori)
Mereka dalam masalah ini berpuasa tetapi tidak mampu menundukkan nafsu
dan emosinya. Maka mereka menodai siang hari ramadhan dengan lisan yang
tak terjaga dari ghibah, marah dan berkata dusta, atau anggota badan
yang tidak terjaga dari dosa dan kemaksiatan.
Kaum muslimin yang berbahagia ..
Yang keempat adalah mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan
penuh kemalasan, dalam arti tidak menyadari kemuliaan bulan Ramadhan
yang bertaburan berkah. Mereka tidak menyadari dan memahami
bahwa Ramadhan bukan hanya bulan puasa saja, tetapi lebih dari itu ia
adalah bulan musim kebaikan yang disyariatkan banyak amal kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda tentang bulan mulia ini :
“(Bulan dimana) dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu
neraka, syetan-syetan dibelenggu. Dan berserulah malaikat : wahai
pencari kebaikan, sambutlah. Wahai pencari kejahatan, berhentilah” (demikian) sampai berakhirnya ramadhan ( HR Ahmad)
Golongan ini berpuasa tetapi tidak menjalankan tarawih, tilawah dan
tadarus. Tidak pula berusaha untuk bersedakah, memberi berbuka pada
orang yang berpuasa. Atau tidak pula menyempatkan diri untuk i’tikaf
dan amal kebaikan secara umum. Mereka hanya berpuasa dan menjadikan
puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan di siang hari, lalu makan
pestapora di malam hari.
Akhirnya, semoga kita terhindar dari peringatan Rasulullah SAW tentang
mereka yang berpuasa tapi sia-sia dalam pahalan dan keutamannya. Semoga
Allah SWT menjaga kita agar tidak terjerumus dalam empat golongan
mereka yang berpuasa tapi celaka. Wallahu a’lam bisshowab
Materi Ceramah Kultum Ramadhan
Demikian sedkit materi ceramah kulum ramadhan yang membahas seputar
kesalahan orang yang berpuasa. Semoga dengan materi ini dapat memberikan
wawasan ilmu pengetahuan Islam, mengenai bagaimana, mengapa dan apa
yang harus diperbuat selama bulan ramadhan, terkhusus pada amalan wajib
ramadhan yakni berpuasa. Mohon maaf atas kesalahan dalam pengetikan,
maupun dalam penyampaian kata-kata postingan yang berjudul Ceramah Kultum Ramadhan : Kesalahan Orang Berpuasa ini. Dan selamat berpuasa.
Comments
Post a Comment
Jangan lupa komentar yaaa !!!