Ejaan, Tanda Baca, Penulisan Kata & Pemakaian Huruf Kapital dan Miring dalam Bahasa Indonesia


A.   Pengertian Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar-hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
1.    Ejaan Fonetis, yakni ejaan yang berusaha setiap bunyi bahasa dengan lambang atau huruf setelah mengukur serta mencatatnya dengan alat pengukur bunyi bahasa.
2.    Ejaan Fonemis, yakni ejaan yang berusaha menyatakan setiap fonem dengan satu lambang atau satu huruf sehingga lambang yang diperlukan tidak terlalu banyak. Ejaan bahasa Indonesia sekarang masih terdapat beberapa fonem bahasa Indonesia yang dilambangkan dengan dua tanda, misalnya: ng, ny, sy, dan kh.

Secara khusus, ejaan dapat diartikan sebagai pelambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, farsa, atau kalimat. Secara khusus ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur perlambangan bunyi bahasa, termaksud pemisahan dan penggabungannya, yang dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca. Kaedah ejaan merupakan kesepakatan para ahli bahasa yang didasarkan pada sifat-sifat bahsa tertentu. Para pemakai bahasa harus menaati kaedah yang sudah disepakati dan diresmikan ini.



B.   Pemakaian Tanda Baca

1.     Tanda Titik (.)
a.     Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
b.     Tanda titik dipakai pada dingkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
c.     Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah umum, yang ditulis dengan huruf kecil. Singkatan yang terdiri atas dua huruf diberi dua buah tanda titik, sedangkan singkatan yang terdiri atas tiga buah huruf atau lebih hanya diberi satu buah tanda titik.

2.     Tanda Koma (,)
a.     Ada kaidah yang mengatur kapan tanda koma digunakan dan kapan tanda koma tidak digunakan.
b.    Tanda koma harus digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
c.     Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi, melainkan, dan sedangkan.
  1. Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk berbagai pengganti kata penghubung.
  1. Tanda Titik Dua (:)
    1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
    2. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau penerimaan itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
  1. Tanda Hubung (-)
a.     Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
b.    Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (b) ke dengan angka, (c) angka dengan –an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kan.
  1. Tanda Pisah ( __ )
Tanda pisah mengatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khsusus di luar bangun kalimat menjadi lebih jelas, dan dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti ‘sampai dengan’ atau di antara dua nama kota yang berarti ‘ke’ atau ‘sampai’, panjangnya dua ketukan.
  1. Tanda Petik
Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung, judul syair, karangan, istilah yang mempunyai arti khusus atau kurang dikenal.
  1. Tanda Petik Tunggal
Tanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.1

1Andi Nurhidayah, "Makalah Ejaan Yang Disempurnakn”, Artikel di akses pada Jum’at 29 Maret 2013. Dari http://andinurhidayah2793.blogspot.com/2012/09/makalah-ejaan-yang-disempurnakan-eyd_10.html

C.   Penulisan Kata
  1. Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu kesatuan.
Misalnya : Dia teman baik saya.
2.    Kata Turunan (Kata berimbuhan)
Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu :
·         Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya : membaca, ketertiban, terdengar dan memasak.
·         Awalan dan akhrian ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata.
Misalnya : bertepuk tangan, sebar luaskan.
·         Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : menandatangani, keanekaragaman.2
·         Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : antarkota, mahaadil, subseksi, prakata.
3.    Kata Ganti (ku, mu, nya, kau)
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata ganti ku, mu, nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya : kubaca, kaupinjam, bukuku, tasmu, sepatunya.3


2Dimas, “Makalah Bahasa Indonesia, Ejaan Yang Disempurnakan.” Artikel di akses pada Jum’at 29 Maret 2013. Dari http://berbagitugaskuliah.wordpress.com/2011/12/17/makalah-bahasa-indonesia-ejaan-yang-disempurnakan/.
3Dimas, ibid
5
4.    Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis-jenis kata ulang yaitu :
·         Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.
Misalnya : laki           lelaki
·         Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.
Misalny : rumah        rumah-rumah
·         Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.
Misalnya : sayur        sayur-mayur
·         Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan.
Misalnya : main         bermain-main
5.    Gabungan Kata
·         Gabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah  khusus. Bagian-bagiannya pada umumnya ditulis terpisah.
Misalnya : mata kuliha, orang tua.
·         Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan salah baca saat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur bersangkutan.
Misalnya : ibu-bapak, pandang-dengar.
·         Gabugan kata yang sudah dianggap sebgai satu kata ditulis serangkai.
Misalnya : daripada, sekaligus, bagaimana, barangkali.4



4 Dimas, “Makalah Bahasa Indonesia, Ejaan Yang Disempurnakan.” Artikel di akses pada Jum’at 29 Maret 2013. Dari http://berbagitugaskuliah.wordpress.com/2011/12/17/makalah-bahasa-indonesia-ejaan-yang-disempurnakan/.

D.   Pemakaian Huruf Kapital dan Miring

a.    Huruf Miring
1.    Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya :
·         majalah Bahasa dan Kesusatraan
·         buku Negarakertagama karangan Prapanca
·         surat kabar Suara Karya

2.    Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan ataumengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya :
·         Huruf pertama kata abad ialah a
·         Dia bukan menipu tapi di tipu.
·         Bab ini tidak  membicarakan penulisan huruf kapital.
·         Buatlah kalimat dengan kata berlepas tangan.

3.    Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata namailmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikanejaannya.
Misalnya :
·         Nama ilmiah buah manggis adalah Garcinia mangostana
·         Politik divide et impera pernah merajalela dinegeri ini.
·         Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi ‘pandangandunia’.
Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut :
·         Negara itu telah megalami beberapa kali kudeta ( dari coup d’etat ).5
Catatan : Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akandicetak miring diberi satu garis dibawahnya

5 Ues Kurni, ‘’Makalah Bahasa Indonesia – EYD’’, Artikel di akses pada Jum’at 29 Maret 2013. Dari http://www.scribd.com/doc/23761859/Makalah-Bahasa-Indonesia-EYD

b.    Huruf Kapital
a.     Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:
ü  Kita harus bekerja keras.
ü  Pekerjaan itu belum selesai.
b.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya:
ü  Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, nak!
c.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:
ü  Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Islam, Kristen, Qur’an
d.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunana, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya:
ü  Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Nabi Ibrahim
e.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya:
ü  Ampere, Amir Hamzah, Dewi Sartika
f.     Huruf capital dipakai huruf pertama kata ganti anda. Misalnya:
ü  Sudahkah Anda tahu?
ü  Surat Anda telah kami terima.
g.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya:
ü  Dr.     Doctor
ü  M.A.  mater of arts6
6Aang Sudiar, Intisari Kebahasaan dan Sastra Indonesia, (Bekasi: MGMP Bahasa Indonesia, 2004) cet ke-1, hal 101

E.   Pemenggalan Kata

1.    Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.
a.    Jika ditengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf vokal itu.
Misalnya : ma-in, sa-at, bu-ah.
Huruf diftong ai, au, dan oi tidak pernah diceraikan sehinggapemenggalan kata tidak dilakukan di antara kedua huruf itu.
Misalnya :
·         au-la bukan a-u-la
·         sau-da-ra bukan sa-u-da-r-a
·         am-boi bukan am-bo-i

b.    Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan huruf konsonan, di antara dua buah huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan.
Misalnya :
ba-pak, ba-rang, su-lit, la-wan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir.
c.    Jika ditengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan,pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.Gabungan huruf konsonan tidak pernah diceraikan.
Misalnya :
man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, Ap-ril, bang-sa, makhluk
d.    Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih,pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan yang pertamadan huruf konsonan yang kedua.
misalnya :
in-stru-men, ul-tra, in-fra, bang-krut, ben-trok, ikh-las7

7 Ues Kurni, ‘’Makalah Bahasa Indonesia – EYD’’, Artikel di akses pada Jum’at 29 Maret 2013. Dari http://www.scribd.com/doc/23761859/Makalah-Bahasa-Indonesia-EYD


1)    Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yangmengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulisserangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantianbaris.
misalnya :
Makan-an, me-rasa-kan, mem-bantu, pergi-lah
catatan :          a. Bentuk dasar pada kata turunan sedapat-dapatnya tidak dipenggal.
b. Akhiran-i tidak dipenggal. (lihat juga keterangan tentang tandahubung, Bab V, pasal E, ayat 1 )
e.    Pada kata yang berimbuhan sisipan, pemenggalan kata dilakukan sebagai berikut.
misalnya :
te-lun-juk, si-nam-bung, ge-li-gi
2)    Jika suatu kata terdiri dari atas lebih dari satu unsur dan salah satuunsur itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalan dapat dilakukan (1) di antara unsur-unsur itu atau (2) pada unsur gabunganitu sesuai dengan kaidah 1a,1b,1c dan 1d di atas.
misalnya :
·         bio-grafi, bi-o-gra-fi
·         foto-grafi, fo-to-gra-fi
·         intro-speksi, in-tro-spek-si

 

DAFTAR PUSTAKA

Dimas. “Makalah Bahasa Indonesia, Ejaan Yang Disempurnakan.Artikel di akses pada Jum’at 29 Maret 2013. Dari http://berbagitugaskuliah.wordpress.com/2011/12/17/makalah-bahasa-indonesia-ejaan-yang-disempurnakan/.
Kurni, Ues. ‘’Makalah Bahasa Indonesia – EYD.’’ Artikel di akses pada Jum’at 29 Maret 2013. Dari  http://www.scribd.com/doc/23761859/Makalah-Bahasa-Indonesia-EYD.
Nurhidayah, Andi. "Makalah Ejaan Yang Disempurnakan.Artikel di akses pada Jum’at 29 Maret 2013. Dari http://andinurhidayah2793.blogspot.com/2012/09/makalah-ejaan-yang disempurnakan-eyd_10.html
Sudiar, Aang. 2004. Intisari Kebahasaan dan Sastra Indonesia. Bekasi: MGMP Bahasa Indonesia.

Comments

  1. Your Affiliate Profit Machine is waiting -

    And making money with it is as simple as 1...2...3!

    Follow the steps below to make money...

    STEP 1. Input into the system which affiliate products you want to push
    STEP 2. Add some PUSH BUTTON traffic (it LITERALLY takes JUST 2 minutes)
    STEP 3. Watch the affiliate system explode your list and sell your affiliate products on it's own!

    So, do you want to start making money??

    Click here to check it out

    ReplyDelete

Post a Comment

Jangan lupa komentar yaaa !!!

Popular posts from this blog

Perbedaan Ilmu Hadits Riwayah Dan Dirayah

Pengalaman tes di Bank Mandiri

Pidato Bahasa Inggris dan terjemahan tentang Reading is a window to the world