Hal yang membatalkan wudhu (kitab Bulughul Maram)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا
فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ: أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لَا؟ فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنْ اَلْمَسْجِدِ
حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا )
أَخْرَجَهُ مُسْلِم
Artinya :
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seseorang di antara kamu
merasakan sesuatu dalam perutnya kemudian dia ragu-ragu apakah dia mengeluarkan
sesuatu (kentut) atau tidak maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid
kecuali ia mendengar suara atau mencium baunya" Dikeluarkan oleh Muslim. (
Diambil dari kitab bulughul maram thaharah:77 )
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه
قَالَ: ( كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم -عَلَى عَهْدِهِ- يَنْتَظِرُونَ
اَلْعِشَاءَ حَتَّى تَخْفِقَ رُؤُوسُهُمْ ثُمَّ يُصَلُّونَ وَلَا يَتَوَضَّئُونَ
) أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ اَلدَّارَقُطْنِيّ
ُ وَأَصْلُهُ فِي مُسْلِم
Artinya :
Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu berkata: pernah para
shahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pada jamannya menunggu waktu
isya' sampai kepala mereka terangguk-angguk (karena kantuk) kemudian mereka
shalat dan tidak berwudlu Dikeluarkan oleh Abu Dawud shahih menurut Daruquthni
dan berasal dari riwayat Muslim.
( Diambil dari kitab bulughul maram thaharah:72)
ِوَلِأَبِي دَاوُدَ أَيْضًا عَنْ اِبْنِ
عَبَّاسٍ مَرْفُوعًا: ( إِنَّمَا اَلْوُضُوءُ عَلَى مَنْ نَامَ مُضْطَجِعًا ) وَفِي إِسْنَادِهِ ضَعْفٌ أَيْضً ا
Artinya :
Menurut Riwayat Abu Dawud juga dari Ibnu Abbas Radliyallaahu
'anhu dengan hadits marfu': "Wudlu itu hanya wajib bagi orang-orang yang
tidur berbaring" Dalam sanadnya juga ada kelemahan. ( Diambil dari kitab bulughul maram
thaharah:88 )
3. Menyentuh seseorang yang dapat mengundang syahwat, baik ia
wanita atau laki – laki muda.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ غَسَّلَ مَيْتًا فَلْيَغْتَسِلْ
وَمَنْ حَمَلَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ ) أَخْرَجَهُ
أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَه وَقَالَ أَحْمَدُ لَا يَصِحُّ
فِي هَذَا اَلْبَابِ شَيْءٌ
Artinya :
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang memandikan
mayyit hendaknya ia mandi dan barangsiapa yang membawanya hendaknya ia
berwudlu" Dikeluarkan oleh Ahmad Nasa'i dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan
hadits ini hasan sedang Ahmad berkata: tak ada sesuatu yang shahih dalam bab
ini. ( Diambil dari kitab bulughul maram thaharah:82)
4. Menyentuh
Kemaluan (Dzakar) dengan tangan
عَنْ
بُسْرَةَ بِنْتِ صَفْوَانَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا ( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم قَالَ: مَنْ مَسَّ ذَكَرَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ ) أَخْرَجَهُ اَلْخَمْسَةُ وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ
وَابْنُ حِبَّان َ وَقَالَ اَلْبُخَارِيُّ هُوَ أَصَحُّ شَيْءٍ فِي هَذَا اَلْبَابِ
Artinya :
Dari Busrah
binti Shofwan Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Barangsiapa menyentuh kemaluannya maka hendaklah ia
berwudlu" Dikeluarkan oleh Imam Lima dan hadits shahih menurut Tirmidzi
dan Ibnu Hibban Imam Bukhari menyatakan bahwa ia adalah hadits yang paling shahih
dalam bab ini.
( Diambil
dari kitab bulughul maram thaharah:79)
Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw
bersabda: “Barangsiapa yang muntah atau mengeluarkan darah dari hidung
(mimisan) atau mengeluarkan dahak atau mengeluarkan madzi maka hendaklah ia
berwudlu lalu meneruskan sisa shalatnya, namun selama itu ia tidak berbicara.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah namun dianggap lemah oleh Ahmad dan lain-lain. (Diambil dari kitab Bulughul maram Thaharoh:80)
Dari Jabir Ibnu Samurah Radliyallaahu ‘anhu bahwa seorang
laki-laki bertanya kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam : Apakah aku
harus berwudlu setelah makan daging kambing? Beliau menjawab: “Jika engkau
mau.” Orang itu bertanya lagi: Apakah aku harus berwudlu setelah memakan daging
unta? Beliau menjawab: “Ya.” Diriwayatkan oleh Muslim. (Diambil dari kitab Bulughul maram Thaharoh:81)
Ali Ibnu Abu Thalib Radliyallaahu ‘anhu berkata: Aku adalah
seorang laki-laki yang sering mengeluarkan madzi, maka aku suruh Miqdad untuk
menanyakan hal itu pada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan bertanyalah ia
pada beliau. Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam menjawab: “Dalam masalah itu
wajib berwudlu.” Muttafaq Alaihi, lafadznya menurut riwayat Bukhari. (Diambil dari kitab Bulughul maram Thaharoh:75)
Comments
Post a Comment
Jangan lupa komentar yaaa !!!