Tri Pusat Pendidikan


A.  Lingkungan Pendidikan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak. Lingkungan keluarga juga disebut lembaga pendidikan yang bersifat kodrat.
Anak sebagai terdidik dalam keluarga memperoleh sikap, nilai dan keterampilan serta pengetahuan dari pengalaman sehari-hari.[2]
Keluarga juga merupakan tempat pendidikan utama dan pertama, karena di dalam keluarga anak pertama-tama menerima pendidikan yang diperoleh dalam keluarga adalah merupakan pendidikan yang penting terhadap perkembangan pribadi anak,  sebagaimana  pendapat yang menyatakan bahwa "orang tua adalah pusat dari kegiatan kehidupan rohani bagi si anak dan sebagai penyebab perkenalannya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudian hari, terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tua dipermulaan hidupnya dahulu".[3]
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa pendidikan dalam keluarga bersifat kodrat artinya suasana dan struktur keluarga itu memberikan kemungkinan alami untuk terciptanya situasi pendidikan. Situasi tersebut dapat terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara kedua orang tua, bapak, ibu dan anak.
B.  Lingkungan Pendidikan Sekolah
·         Sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah keluarga, yang bersifat formal namun tidak kodrati, tetapi banyak orang tua yang menyerahkan tannggung jawab pendidikan terhadap sekolah
Dari kenyataan-kenyataan tersebut maka sifat-sifat dari pendidikan sekolah tersebut adalah:[10]
  1. Tumbuh sesudah keluarga
  2. Lembaga pendidikan formal
Dinamakan lembaga pendidikan formal, karena sekolah memilki bentuk yang jelas, dalam arti memiliki program yang telah direncanakan dengan teratur dan ditetapkan dengan resmi
  1. Lembaga pendidikan yang tidak bersifat kodrati
Lembaga pendidikan didirikan tidak atas hubungan darah antara guru dan murid seperti halnya dikeluarga, tetapi berdasarkan hubungan yang bersifat kedinasan
·         Peranan sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang di bawa dari keluarganya. Sementara itu dalam perkembangan kepribadian anak didik, peranan sekolah dengan melalui kurikulum antara lain:[11]
  1. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan).
  2. Anak didik belajar mentaati peraturan-peraturan sekolah.
    1. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan Negara.
3.    Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan dalam keluarga.
4.    Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan, kecakapan seperti membaca, berhitung, menggambar, serta ilmu-ilmu yang lain. Juga diberi pelajaran menghargai keindahan,membedakan benar dan buruk, menghormati dan memilih agamanya masing-masing.[4]
Dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa peranan dan fungsi sekolah pertama-tama ialah membantu keluarga dalam mendidik anak-anaknya untuk memperoleh kecakapan-kecakapan tertentu yang tidak didapat dalam lingkungan keluarga. Sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat untuk masyarakat. Lembaga formal ini bisa disebut sebagai suatu organisasi, yaitu terikat pada tata aturan formal, berpedoman dan bertarget atau pada sasaran yang jelas, serta memiliki struktur kepemimpinan yang pasti atau resmi, karena itu fungsi sekolah terikat pada target atau saran yang dibutuhkan masyarakat.
C.  Lingkungan Pendidikan Mayarakat
Lingkungan masyarakat adalah merupakan lingkungan ketiga dalam proses pembentukan kepribadian anak-anak sesuai dengan keberadaannya. Lingkungan masyarakat akan memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam diri anak apabila diwujudkan dalam proses dan pola yang tepat.[6]
Tidak semua ilmu pengetahuan, sikap, keterampilan dapat dikembangkan oleh sekolah ataupun keluarga, karena keterbatasan dana dan kelengkapan tempat tersebut. Kekurangan tersebut akan dapat diisi dan dilengkapi oleh lingkungan masyarakat dalam membina pribadi anak didik atau individu secara utuh dan terpadu.
Pendidikan dalam masyarakat berfungsi sebagai "pelengkap, pengganti, dan tambahan".[7] Maksudnya sebagai pengganti adalah bahwa pendidikan
masyarakat berfungsi sama dengan pendidikan formal di sekolah, dan berfungsi sebagai tambahan karena keterbatasan jam pelajaran, maka diadakan kursus di luar program pendidikan yang ada. Dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa lingkungan masyarakat menentukan dan memberikan pengaruh terhadap pembentukan pribadi tiap-tiap individu atau anak dengan mengingat ketiga fungsi tersebut.
D.  Hubungan dan pengaruh timbal balik antara sekolah dan masyarakat
·         Pengaruh sekolah terhadap masyarakat
Pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung kepada luas-tidaknya produk serta kualitas dari produk sekolah itu sendiri. Semakin luas sebaran produk sekolah di tengah-tengah masyarakat, tentu produk sekolah tersebuut membawa pengaruh positif yang berarti bagi perkembangan masyarakat bersangkutan. Sekolah dapat disebut sebagai lembaga investasi manusiawi. Investasi jenis ini sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Rendahnya kualitas faktor manusia disetiap masyarakat, akan berpengaruh terhadap prestasi yang bisa dicapai oleh masyarakat bersangkutan.
Terdapat empat macam pengaruh pendidikan sekolah terhadap perkembangan masyarakat, yaitu:[19]
1. Mencerdaskan kehidupan masyarakat
2. Membawa pengaruh pembaharuan bagi perkembangan masyarakat.
3. Mencetak warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di lingkungan masyarakat.
4. Melahirkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis ditengah-tengah masyarakat.
·         Hubungan sekolah dan masyarakat memiliki hubungan rasional berdasarkan kebutuhan. Adapun gambaran hubungan rasional diantara keduanya:
a. Sekolah sebagai lembaga layanan terhadap kebutuhan pendidikan di masyarakat yang membawa konsekuensi-konsekuensi dan konseptual serta teknis yang bersesuaian antar fungsi pendidikan yang diperankan sekolah dengan yang dibutuhkan masyarakat. Untuk menjalankan tujuan pendidikan yang rasional dan ideal, maka sekolah memerlukan mekanisme informasi timbal balik yang rasional, objektif dan realitas dengan masyarakat
b. Sasaran pendidikan yang ditengani lembaga persekolahan detentukan kejelasan formulasi kontrak antara sekolah dengan masyarakat. Diperlukan pendekatan komprehensif didalam pengembangan program dan kurikulum untuk masing-masing jenis dan jenjang persekolahan.
c. Pelaksanaan fungsi sekolah dalam melayani masyarakat yang dipengaruhi oleh ikatan-ikatan objektif diantara keduanya. Ikatan objektif tersebut berupa perhatian, penghargaan dan lapangan-lapangan tertentu seperti dana, fasilitas dan jaminan-jaminan objektif lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Ilmu Hadits Riwayah Dan Dirayah

Pengalaman tes di Bank Mandiri

Tabel Z Skor Positif dan Negatif