Jamaah Tabligh
Manusia adalah
makhluk religius, artinya manusia memiliki kepercayaan terhadap siapa penguasa
yang memiliki kekuatan besar dibalik kelemahan manusia. Untuk itulah beraneka
ragam kepercayaan dan agama lahir dimuka bumi ini sebagai wujud dari eksitensi
Tuhan YME. Diantaranya adalah kepercayaan animisme, dinamisme, agama Hindu,
agama Budha, agama Islam, agama Kristen, dan lain-lain. Sebagai umat Islam kita wajib mengesakan Allah. Akan tetapi, dengan melihat
kenyataan yang ada dalam kehidupan di dunia ini, apa yang diciptakan Allah
semua adalah bentuk kasih sayang-Nya terhadap manusia, tanpa mengenal golongan,
warna kulit, ras, dan agama. Allah memberikan anugerah yang luar biasa kepada
makhluk di muka bumi ini.
Firman Allah
dalam Q.S Ad-Dzariyat ayat 56 disebutkan bahwa tujuan manusia diciptakan oleh
Allah adalah agar beribadah kepada-Nya. Untuk itulah Allah menurunkan para
utusan-Nya untuk menyampaikan risalah da’wah dan menegakan kalimat tauhid serta
nilai-nilai ajaran Islam lainnya. Mulai dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad
S.A.W. Allah telah menurunkan banyak wahyu sebagai Peraturan-peraturan dalam
rangka beribadah kepada Allah.
Semenjak agama
Islam lahir di Makkah sampai sepeninggal beliau, ajaran agama Islam banyak
mengalami perubahan, dikarenakan pemikiran manusia yang selalu mengalami
perkembangan. Terlebih lagi, Nabi Muhammad S.A.W pernah bersabda yang intinya
bahwa umatku akan pecah menjadi 73 golongan dimana yang selamat hanya satu
golongan saja yaitu golongan ahlusunah wal jamaah.
Belakangan banyak sekali bermunculan gerakan Islam yang mengatasnamakan golongan ahlusunah wal jama’ah. akan tetapi mengapa mereka memiliki ajaran-ajaran yang sifatnya membedakan dengan golongan yang lain, walaupun semuanya mengakui sebagai ahlusunah wal jama’ah.
Belakangan banyak sekali bermunculan gerakan Islam yang mengatasnamakan golongan ahlusunah wal jama’ah. akan tetapi mengapa mereka memiliki ajaran-ajaran yang sifatnya membedakan dengan golongan yang lain, walaupun semuanya mengakui sebagai ahlusunah wal jama’ah.
Untuk itulah
mari kita lihat salah satu dari golongan yang kami bahas yaitu jamaah tabligh
yang akhir-akhir ini berkembang pesat keseluruh dunia Islam. Lalu bagaimana
lika-liku ataupun segala sesuatu yang berkaita dengan kelompok ini akan kami
paparkan dalam makalah ini.
Latar Belakang Jamaah Tabligh
a. Pengertian
Jamaah tabligh
·
Secara bahasa : Jamaah tabligh berasal dari bahasa arab. Kata
jamaah artinya kumpulan, sedangkan tabligh artinya menyampaikan.
·
Secara istilah :Jamaah tabligh adalah gerakan keagamaan yang
terdiri sekumpulan orang Islam dengan tujuan mengajak seluruh orang Islam agar
melakukan ibadah secara sempurna atau keseluruhan sesuai Al-Qur’an dan Assunah.
b. Sejarah dan
tokoh-tokoh jamaah tabligh
Jamaah tabligh
didirikan oleh Syaikh Muhammad Karni Ilyas Alkandahlawi (1303-1363 H) pada
tahun 1920-an. Beliau adalah seorang sufi dari tarekat Jisytiyyah yang berakidah
Maturidiyah dan bermazhab Hanafiah. Alkandahlawi merupakan nisbat dari
Kandahlah, sebuah desa di Sahranfur. Ide pembentukan gerakan ini berawal saat
melihat banyak orang-orang Mewat (suku-suku yang tinggal dekat dengan India)
dalam beribadah mereka telah tercampur dengan ajaran agama Hindu. Untuk itu ia
punya inisiatif membangun gerakan untuk meng-Islamkan orang-orang Islam agar
melaksanaan agama secara kaffah (keseluruhan), kemudian atas arahan dan
perintah Syaikhnya ia mendirikan jamaah tabligh. Ilham untuk mendirikan setelah
beliau beribadah haji di Hijaz pada tahun 1926.
Beliau sekolah
di Deoband yang merupakan sekolah terbesar di India dengan madzab Hanafi, yang
didirikan pada tahun 1283 H / 1867 M. Setelah beliau wafat kepemimpinan
digantikan oleh anaknya yaitu Syaikh Muhammad Yusuf Alkandahlawi (1917-1965 M )
selanjutnya kepemimpinan diteruskan oleh cucu Amir (ketua) pertama yaitu Syaikh
Muhammad Harun, sedangkan setelahnya kepemimipinan diteruskan oleh Imam Hasan.
Setiap pemimpin
jamaah tabligh memiliki teman dekat, di bawah ini adalah teman dekat dari
masing-masing pemimpin dengan keterangan sebagai berikut.
Teman dekat pendiri jamaah tabligh adalah
1) Syaikh
Abdurrahiim Syaikh Deoband Altabligh, teman dakwah Amir (pemimpin) pertama
2) Syaikh Ihtisyam
Kandahlawi, saudara ipar Amir
3) Syaikh Al
Hasani Al Nadawi, Direktur Darul Ulum, ulama di Lucknow, India sekaligus
penulis besar.
Teman dekat Syaikh Muhammad Yusuf Alkandahlawi
1) Syaikh Zakariya
Alkandahlawi (1315-1364 ), sepupu Syaikh Muhammad Yusuf Alkandahlawi.
2) Syaikh Muhammad
Yusuf Banuri, Direktur sekolah Arab di Newton, Karachi, ahli hadist, Direktur
majalah bulanan berbahasa Urdu juga seorang ulama jamaah tabligh.
3) Maulana Ghulam
Ghauts Hazandi, tokoh parlemen pusat jamaah tabligh.
4) Maulana
Syafi’i, Mufti Agung Pakistan, pernah menjadi direktur Darul Ulum Landhi,
Karadhi, Pakistan (sebagai tokoh ulama jamaah tabligh).
5) Syaikh Mansyur
Ahmad Nu’mani, barisan ulama besar jamaah tabligh, pengikut Syaikh Zakariya,
kawan akrab ustadz Abu Al-hasan Al nadawi dan tokoh ulama Deoband.
Teman dekat Imam Hasan adalah
1) Syaikh Muhammad
Umar Banaburi, penasehat khususnya.
2) Syaikh Muhammad
Ba’asyir, pimpinan jamaah tabligh Pakistan yang terpusat di Raiwand, pinggiran
kota Karachi.
3) Syaikh
Abdulwahab, tokoh jamah tabligh kantor pusat di Pakistan.
c. Tujuan jama’ah
tabligh
Sebagaimana
arti dari kata tabligh sendiri yaitu menyampaikan, maka gerakan ini bertujuan
untuk menyampaikan kepada setiap orang Islam yang ditemui diseluruh penjuru
dunia agar menjalankan ajaran Islam secara kaffah tanpa ada unsur khufur atau
bid’ah sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits
Penyebaran Jama’ah Tabligh
Penyebaran Jama’ah Tabligh
Jama’ah Tabligh
pertama kali muncul di India kemudian tersebar ke Pakistan, Bangladesh lalu
negara-negara Arab dan selanjutnya keseluruh dunia Islam. Markas utamanya
berada di Nizamuddin, New Delhi, India sedangkan di Pakistan berada di Raiwind
dan di Bangladesh di Tungi.
Pengikut
jama’ah Tabligh mengalami perkembangan pesat. Terbukti pada akhir abad 20 dalam
pertemuan di Raiwind, Pakistan. Dihadiri jutaan orang yang menjadi pertemuan
besar umat muslim di dunia setelah Haji di Mekkah. Selain itu acara tahunan
(berkumpul) internasional di Indonesia dihadiri 50.000 orang. Mereka berasal
dari Yaman, Australia, Malaysia, Singapura, Thailand, yang menghadirkan Masyayaikh
pusat dari 3 markas pusat yaitu India, Pakistan dan Bangladesh.
a. Jamaah tabligh
di Indonesia
pusat kegiatan
Jamaah Tabligh di Indonesia terletak di Masjid tua,kebon jeruk ,Jalan Hayam
Wuruk di Jakarta.disinilah tempat berkumpulnya anggota jamaah tabligh yang
berasal dari seluruh pelosok tanah air maupun dari luar Indonesia.pemimpin
jamaah tablaighnya berkedudukan sebagai penanggunng jawabatau yang lebih
dikenal Ahli Syura yang bertugas menyeleksi anggota yang bersedia khuruj sesuai
daerah tujuan dan biasanya yang menjadi ketua musyawarahnya berasal dari
penanggung jawab terpilih pada setiap malam jumatnya.Hal itu berarti ketua
musyawarah kedudukannya bisa berganti-ganti sesuai waktu senggang yang dimiliki
masing – masing penanggung jawab.
Adapun penanggung
jawab pusatnya adalah H.ahmad zulfaqar, H.Cecep Firdaus, Mohammad Muslihuddin,
Dr.A.A.Noor, Syamsuddin Abdulloh, Ir.A.Aminuddin Noor dan Mohammad Sani Ilyas.
Selain itu
organisasi ini memiliki 2 Pondok sentral di Indonesia yang memiliki banyak
cabang di wilayah tanah air yaitu;
1) Pondok
pesantren Alfalah di Desa Temboro, Kecamatan Keras ,Kabupaten Magelang, Jawa
timur. Dengan jumlah santri kurang lebih 11.000 orang.
2) Pondok
pesantren Sirojul mukhlisin didaerah Kerincing, Kecamatan Secang,Kabupaten
Magelang, Jawa tengah.
Kegiatan
pertemuan (Ijtima) tahunan anggota jamaah tabligh yang sudah dilaksanakan di
Indonesia diantaranya adalah tahun 2007 di Ancol, tahun 2008 dan 2009 di
perumahan BSD, Tangerang. Rencananya tahun 2011 dibekas pabrik mobil Timor,
Karawang, yang mana lahan tersebut pemberian Tomi Suharto, sebagai bentuk
simpatinya terhadap Jamaah tabligh.
b. Jamaah tabligh
di Banyumas
Jamah Tabligh
di Banyumas memiliki markas di Tanjung Rt 02 Rw 04, sekaligus Pondok pesantren
Ubay bin kaab di Kota Purwokerto dan memiliki 6 penanggung jawab yaitu Ustad
Hudri, Mustain, Darsono, Usman, Hendra dan Asdi. Peranan mereka sama seperti
penanggung jawab di Pusat. Penanggung jawab disini sekaligus membawahi di
wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen
(BARLINGMASCAKEB) dan sampai sejauh ini markas disini membawahi 36 Halaqoh atau
markas lokal se-BARLINGMASCAKEB.
Sistem Organisasi Jama’ah tabligh
Seperti yang
disebutkan sebelumnya tujuan dari jama’ah Tabligh adalah untuk berdakwah atau
menyampaikan. Mereka mengatur dakwah – dakwah ketika tiba disuatu negara, maka
diaturlah semua oleh penanggung jawab negara yang disinggahi. Kemudaian setiap
negara mempunyai markas nasional yang membawahi markas regional atau daerah.
Kemudian markas regional memiliki markas – markas kecil. Apabila setelah
selesai berdakwah mereka memberi laporan pada Amir (Ketua) markas kecil yang
kemudian dilaporkan ke markas regional lalu dilaporkan lagi ke markas nasional
dan terakhir laporan diterima di masyarakat internasional. Adapun dana mereka
berasal dari jama’ah tabligh dengan sukarela. Dan setiap anggota jamaah harus
melakukan khuruj atau melakukan dakwah dalam seumur hidup boleh Khuruj 4 bulan
atau 40 hari atau 3 hari dalam 1 bulan dalam 1 tahun, tergantung kemampuan dari
masing – masing anggota
Sistem Perekrutan Anggota Baru Jamaah Tabligh
Dilakukan oleh
anggota jamaah tabligh yang sedang Khuruj di satu tempat tujuan dengan
perbekalan yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan berpusat di Masjid yang
disinggahi. Satu tim ini berjumlah maksimal 14 orang sedangkan jumlah idealnya
12 orang, apabila timnya merupakan sepasang suami istri, maka maksimal 7
pasang, minimal 4 pasang. Masing – masing anggota peranan sendiri diantaranya
ada yang menjadi ketua tim (amir) dan sebagainya.
Dalam
serangkaian kegiatan khuruj,mereka menawarkan kepada masyarakat agar ikut
rombongan dakwah tanpa unsur paksaan.Apabila ada seseorang yang ingin
bergabung,mereka menunjukkan markas kegiatan di Kabupaten atau di Kecamatan,
tanpa mendapat kartu anggota dan sejumlah persyaratan lainnya. Selanjutnya,diharapkan
mengikuti kumpulan setiap malam jumat guna membahas masalah-masalah dakwah
untuk bisa melakukan khuruj sesuai dengan kemampuan waktu dan biaya yang
dimiliki,biasanya 3 hari untuk khuruj di wilayah lokal saja sedangkan 40 hari
atau 4 bulan untuk khuruj di Luar daerah
Pemikiran-pemikiran dan Doktrinnya
a. Aqidah Jamah
Tabligh
Aqidah adalah
sesuatu yang dianut dan di yakinina apakah berwujud agama atau lainnya. hal –
hal yang berkaitan dengan ajaran aqidah mereka adalah mereka lebih banyak
berbicara mengenai tauhid rubbubiyah saja tanpa mendalami tauhid ilahiyah, dan
asma wassifat. Untuk itu mereka jarang sekali mempelajari ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan praktek peribadatan.Mereka menafsirkan kalimat tauhid dengan :
“mengeluarkan keyakinan yang rusak tentang sesuatu dari diri kita dan memasukan
yang benar tentang dzat Allah bahwasannya Dialah sang pencipta, maha pemberi
rizki,maha mendatangkan mudharat dan manfaat, maha memuliakan dan menghinakan,
maha menghidupkan dan mematikan Asma washifat mereka lebih condong dalam
lingkaran Asyariah, serta maturidiyah dan kepada maturidiyah mereka lebih dekat
adapun konsep Tuhan menurut aliran maturidiyah diantaranya adalah bahwa Tuhan
mempunyai sifat-sifat, juga sifat-sifat Tuhan itu kekal melalui kekekalan, yang
terdapat dalam esensi Tuhan bukan kekekalan sifat-sifat itu sendiri.
Jamaah tabligh
memiliki keyakinan-keyakinan yang berkaitan dengan kesufian diantaranya sebagai
berikut:
1) Keyakinan
tentang wihdatul wujud
Teologi ini
berasal dai Ibnu Arabi yang mengatakan bahwa Dzat Tuhan bersatu dengan alam.
2) Sikap
berlebihan dengan orang sholeh dan menyakini mereka mempunyai ilmu ghoib.
3) Keyakinan bahwa
sufi dapat memberikan berkah dan ilmu laduni.
4) Keyakinan bahwa
tangan Rasulullah keluar dari kubur beliau untuk berjabat tangan dengan Syaikh
Ahmad Rifa’i.
5) Setiap
pengikutnya di haruskan bai’at kepada Syaikhnya
6) Menjadikan
mimpi sebagai landasan masalah-masalah dakwah
7) Menyakini
tasawuf sebagai jalan untuk mencapai manisnya iman di dalam kalbu.
8) Senantiasa
menyebut tokoh-tokoh sufi seperti Abdul Qodir Jaelani, Jallaludin Arumi.
b. Syariat Jamaah
Tabligh
Syariat menurut
istilah adalah semua yang disyariatkan Allah untuk kaum muslimin baik melalui
Al-Qur’an maupun sunah rosul. Para ulama memakai kata syariat sebagai nama dari
hukum yang ditetapkan Allah baik mengenai hukum aqidah, hukum akhlak, dan hukum
amaliah (perbuatan) tetapi jumhur ulama memakai kata syariat untuk hukum fiqih (mengenai
perbuatan mukallaf).
Adapun diantara hal-hal kaitannya dengan
syariat mereka:
1) Mereka membagi
ilmu menjadi dua yaitu ilmu masa’il dan ilmu fadhoil. Ilmu masa’il dipelajari
untuk orang arab sedangkan ilmu fadhoil (keutamaan-keutamaan beribadah)
dipelajari pada waktu khuruj dan majlis-majlis tabligh, jadi mereka hanya
mempelajari keutamaan-keutamaan ibadah tanpa belajar akan masalah fikih.
2) Mereka wajib
membaca yaitu kitab fadhoil a’mal karya Syaikh MaulanaYusuf Alkandahlawi.
Setelah sholat dhuhur, ashar, isya setiap anggota diharuskan khuruj maksimal 4
bulan seumur hidup 40 hari dalam setahun, 3 hari selama 1 bulan, 2 kali
keliling tiap minggu.
c. Asas dan
landasan jama’ah Tabligh
Jama’ah Tabligh
mempunyai asas dan landasan yang mereka sebut dengan Al-Ushulus sittah atau
ash-shifatus sittah. Dengan rincian sebagai berikut :
1) Sifat
pertama : Merealisasikan makna kalimat Tauhid
2) Sifat kedua
: Sholat dengan penuh kekhusukan dan rendah diri
3) Sifat ketiga
: Keilmuan yang ditopang dengan dzikir
4) Sifat
keempat : Menghormati setiap muslim
5) Sifat kelima
: Memperbaiki niat
6) Sifat keenam
: Dakwah dan Khuruj di jalan Allah SWT
d. Aktifitas
dakwah jama’ah Tabligh
Kegiatan
jama’ah tabligh, diantaranya Ijtima (kumpulan) setahun sekali. Bagi yang mampu
diharapkan khuruj ke poros markas pusat (India-Pakistan-Bangladesh), kegiatan
di markas kecil adalah musyawarah mingguan dan sebulan sekali khuruj selama
tiga hari biasanya dipimpin oleh seorang Amir. Setelah berdakwah kemudian
laporan kemarkas kecil selanjutnya kemarkas regional dan diteruskan kemarkas
besar atau nasional dan terakhir dilaporkan kemarkas internasional.
Kegiatan selama khuruj adalah :
1) Ta’lim yaitu
membaca hadits atau kisah sahabat, biasanya dari kitab fadhoil a’mal karya
Maulana Zakaria
2) Jaulah yaitu
mengunjungi rumah-rumah disekitar masjid dengan tujuan agar kembali ke ajaran
Islam kaffah
3) Bayan yaitu
ceramah agama
4) Mudzakaroh
yaitu menghafal 6 sahabat Nabi
5) Karkurazi yaitu
memberi laporan harian pada amir
Selama khuruj
mereka tidur di masjid, tetapi aktifitas khuruj di markas regional biasanya
lebih lama yaitu 40 hari atau 4 bulan saja.
e. Jama’ah Tabligh
menolak ijtihad baru
Ijtihad secara
bahasa berasal dari kata jahadah-ijtihaadun artinya menunjukan arti berlebih
dalam perbuatan.
Sedangkan
secara istilah mencurahkan segala tenaga (pikiran) untuk menemukan hukum syara
melalui dalil syara dengan cara tertentu. Jama’ah Tabligh mewajibkan
pengikutnya untuk taklid dengan madzhab tertentu. Dan hanya menerima ijtihad
lama, atau dengan kata lain menolak ijtihad baru karena menurut mreka di Jaman
ini tidak ada orang yang sekaliber mujtahid dahulu.24
f. Jama’ah Tablig
tidak berpolitik
Mereka melarang
keras anggota untuk ikut partisipasi politik. Dibanding organisasi Islam
lainnya seperti NU dengan PKBnya, Muhammadiyah dengan PANnya.
Apalagi sejarah
politik orang Islam di India pada jaman penjajahan kurang berkembang. Melihat
faktor sejarahnya, di India dahulunya sering terjadi pergantian kekuasaan yang
berlangsung terus menerus membuat pola pikir mereka statis atau tidak berubah.
Sebagaimana diketahui India dijajah mulai dinasti Ghaznawiyah ( 997-1186 M )
sampai dinasti Mughol (1526-1605 M). Setelah itu bangsa Eropa bergantian
menjajah India, di antaranya Inggris, Portugis, Prancis dan Belanda hanya
Inggrislah sebagai penjajah terlama (1857-1947 M). Mulai saat itulah masa
kemunduran bagi umat Islam, apalagi ditambah pemberontakan Munity, umat Islam
semakin terisolasi oleh penjajah Inggris, dengan umat Hindu-Budha Inggris lebih
dekat daripada umat Islam. Selain itu juga sering kali terjadi khilafiah
dikalangan umat Islam itu sendiri.
Adapun diantara
kelompok umat Islam yang saling bertentangan adalah sebagai berikut :
1) Golongan
Syiah dengan golongan Sunni
2) Golongan
Mu’tazilah dengan aliran Asy’ariya dan Maturidiah
3) Kaum shufi
dengan kaum syiah
4) Pengikut
madzhab satu dengan pengikut madzhab yang lain
Karena pola
keagamaan itulah yang menyebabkan tingkah laku mereka statis.
Pendapat miring ulama tentang jamaah Tabligh
·
Asy-Syaikh Al-Allamah Abdul Aziz bin Baz Rohimahulloh berkata:
“siapa saja yang berdakwah di jalan Allah disebut mubaligh” artinya: “walaupun
hanya satu ayat, akan tetapi jamaah tabligh India yang ma’ruf dewasa ini
mempunya sekian banyak khurafat bid’ah dan kesirikan. Maka dari itu tidak boleh
khuruj bersama mereka kecuali bagi seorang yang berilmu yang keluar bersama
mereka dalam rangka mengingkari dan mengajarkan ilmu kepada mereka. Adapun
khuruj semata dengan mereka maka tidak boleh ”.
·
Asy-syaikh Almuhadits Muhammad Nashirudhin Al-Bani Rahimahulloh
berkata: “jaman tabligh tidaklah berdiri di atas manhaj Al-Qur’an dan Sunnah
Rasululloa SAW serta pemahaman As-Salafus sholih ”.
·
Beliau juga berkata: “Dakwah jamaah Tabligh dakwah sufi modern yang
semata-mata berorientasi pada akhlak. Adapun pembenahan terhadap akidah
masyarakat maka sedikitpun tidak mereka lakukan karena menurut mereka bisa
menyebabkan perpecahan”.
·
Asy-syaikh Al-Allamah Abdurrazzaq ‘Afifi yang intinya bahwa mereka
adalah Ahlul Bid’ah, khuruj mereka bukanlah khuruj dijalan Allah akan tetapi di
jalan Muhammad Ilyas, mereka berdakwah di jalan Muhammad Ilyas.
·
Asy- Syaikh Shalih Luhaidan Hafizahulloh berkata: “ Ikwanul
Muslimin dan jamaah Tabligh bukan termasuk orang-orang yang berada di atas
manhaj yang benar, sesungguhnya jamaah dengan penamaan-penamaan semacam itu
tidak punya sandaran pada pendahulu umat ini
Hubungan Jamaah Tabligh dengan Masyarakat Sekitar
Jamaah tabligh
memiliki kepekaan sosial tinggi dengan masyarakat sekitarnya. Hal ini
dibuktikan dengan hadir dan ikut membantu masyarakat dalam kegiatan
kegotongroyongan seperti bersih-bersih desa atau kegiatan lainnya termasuk juga
mereka ikut menghadiri acara tahlilan, tasyakuran.
Mereka tidak
membersikan tempat orang yang baru saja sholat di tempat mereka juga tidak
mencuci kembali jika jemuran baju mereka diangkat orang lain atau bukan golongan
mereka.
Mengenai
kegiatan sosial terhadap bencana alam jamaan tabligh secara individu memberi
bantuan secara fisik. Namun juga mereka memberi bantuan yang sifatnya non fisik
seperti tausiyah (nasehat ajaran agama Islam) karena menurut mereka bencana itu
datang karena 3 hal yaitu tidak ada orang yang memakmurkan masjid, orang yang
sholat tengah malam dan enggan bersilaturahmi
Hubungan jamaah tabligh dengan pemerintah
Pemerintah
Indonesia mengakui keberadaan dan membiarkan Jamaah tabligh berkembang subur di
Indonesia,hal ini bisa kita lihat dari indicator-indikator sebagai berikut;
·
ketika ada peristiwa penangkapan 17 anggota jamaah tabligh dari
Filipina di Purbalingga dan Solo,serta 12 anggota jamaah tabligh di
Kalimantan.Pihak Depag melalui Bapak Nasarudin umar yang berkedududukan sebagai
Dirjen Bimbingan islam menyarankan agar polisi tidak overacting dalam menyikapi
keberadaan jamaah tabligh.
·
Ketua MPR kabinet Indonesia bersatu jilid 1 yaitu Bapak Hidayat nur
wahid menerima Ulama jamaah tabligh di kantornya,pada hari selasa, tanggal 30
bulan juni tahun 2009.kedatangan mereka bertujuan mengundang beliau untuk
menghadiri pertemuan (ijtima)Internasional di perumahan BSD,Tangerang.
·
Yusuf Kalla waktu menjabat sebagai Wakil presiden pada kabinet
Indonesia bersatu jilid I,beliau menghadiri acara pertemuan akbar anggota
jamaah tabligh yang dihadiri sampai 20.000 jiwa di Ponpes
Alfalah,diTemboro,Kecamatan Keras,Kabupaten Magetan,Jawa timur. Selain itu juga
dihadiri oleh Ulama khos yaitu KH.abdulloh faqih dari Ponpes Langitan,beliau
juga sempat memberi ceramah di acara tersebut.
Kesimpulan
Jamaah tabligh kami kategorikan kedalam akhlulsunnah wal jamaah dengan
dasar sebagai berikut :
a.
Jamaah tabligh
berdiri di atas manhaj sufi. Selain pendirinya seorang sufi, akidah mereka
mengenai kesufian cenderung menonjol. Sedangkan akidah ahlulssunnah termasuk di
dalamnya para ahli zuhud dan sufi. Tokoh-tokoh mereka banyak berasal dari sufi.
b.
Jamaah tabligh
terdiri dari pengikut madzhab manapun. Selain pendirinya seseorang yang
bermadzhab Hanafi, sedangkan golongan Ahlussunnah termasuk di dalamnya pengikut
ahli ra’yun atau seseorang yang berijtihad selain bersandar pada Al-Qur’an dan
Assunnah.
c.
Golongan
assunnah wal jamaah dalam teologi Islam adalah asy’ariyah dan maturidiyah.
Golongan asy’ariyah menggunakan ijtihad dalam setiap permasalahan yang tidak
ada pada nash (Al-Qur’an dan Assunnah) sedangkan akidah mereka cenderung lebih
dekat ke golongan maturidiyah. Akan tetapi fatwa ulama meragukan ajaran-ajaran
mereka, baik kaitannya dengan khuruj sebagai ajaran bid’ah apapun keyakinan
mereka terkait akidah kesucian yang kontroversial yang berasal dari Ibnu Arabi
serta ilmu fikih mereka yang dangkal.
Saran
Allah mewajibkan untuk menuntut ilmu, keutamaan berilmu di
antaranya adalah mengetahui perkara yang batil dan hak, selamat dari cara
berpikir yang salah juga bisa menilai segi kelemahan atau kelebihan suatu
golongan Islam yang akhir-akhir ini marak bermunculan. Untuk itulah, cari ilmu
seluas-luasnya agar kita tidak salah berkata maupun bertindak sebagai bekal
mengarungi roda kehidupan.
Comments
Post a Comment
Jangan lupa komentar yaaa !!!