Jamaah Tabligh

Manusia adalah makhluk religius, artinya manusia memiliki kepercayaan terhadap siapa penguasa yang memiliki kekuatan besar dibalik kelemahan manusia. Untuk itulah beraneka ragam kepercayaan dan agama lahir dimuka bumi ini sebagai wujud dari eksitensi Tuhan YME. Diantaranya adalah kepercayaan animisme, dinamisme, agama Hindu, agama Budha, agama Islam, agama Kristen, dan lain-lain. Sebagai umat Islam kita wajib mengesakan Allah. Akan tetapi, dengan melihat kenyataan yang ada dalam kehidupan di dunia ini, apa yang diciptakan Allah semua adalah bentuk kasih sayang-Nya terhadap manusia, tanpa mengenal golongan, warna kulit, ras, dan agama. Allah memberikan anugerah yang luar biasa kepada makhluk di muka bumi ini.

Firman Allah dalam Q.S Ad-Dzariyat ayat 56 disebutkan bahwa tujuan manusia diciptakan oleh Allah adalah agar beribadah kepada-Nya. Untuk itulah Allah menurunkan para utusan-Nya untuk menyampaikan risalah da’wah dan menegakan kalimat tauhid serta nilai-nilai ajaran Islam lainnya. Mulai dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad S.A.W. Allah telah menurunkan banyak wahyu sebagai Peraturan-peraturan dalam rangka beribadah kepada Allah.

Semenjak agama Islam lahir di Makkah sampai sepeninggal beliau, ajaran agama Islam banyak mengalami perubahan, dikarenakan pemikiran manusia yang selalu mengalami perkembangan. Terlebih lagi, Nabi Muhammad S.A.W pernah bersabda yang intinya bahwa umatku akan pecah menjadi 73 golongan dimana yang selamat hanya satu golongan saja yaitu golongan ahlusunah wal jamaah.
Belakangan banyak sekali bermunculan gerakan Islam yang mengatasnamakan golongan ahlusunah wal jama’ah. akan tetapi mengapa mereka memiliki ajaran-ajaran yang sifatnya membedakan dengan golongan yang lain, walaupun semuanya mengakui sebagai ahlusunah wal jama’ah.

Untuk itulah mari kita lihat salah satu dari golongan yang kami bahas yaitu jamaah tabligh yang akhir-akhir ini berkembang pesat keseluruh dunia Islam. Lalu bagaimana lika-liku ataupun segala sesuatu yang berkaita dengan kelompok ini akan kami paparkan dalam makalah ini.

Latar Belakang Jamaah Tabligh
a.    Pengertian Jamaah tabligh
·         Secara bahasa : Jamaah tabligh berasal dari bahasa arab. Kata jamaah artinya kumpulan, sedangkan tabligh artinya menyampaikan.
·         Secara istilah :Jamaah tabligh adalah gerakan keagamaan yang terdiri sekumpulan orang Islam dengan tujuan mengajak seluruh orang Islam agar melakukan ibadah secara sempurna atau keseluruhan sesuai Al-Qur’an dan Assunah.
b.    Sejarah dan tokoh-tokoh jamaah tabligh
Jamaah tabligh didirikan oleh Syaikh Muhammad Karni Ilyas Alkandahlawi (1303-1363 H) pada tahun 1920-an. Beliau adalah seorang sufi dari tarekat Jisytiyyah yang berakidah Maturidiyah dan bermazhab Hanafiah. Alkandahlawi merupakan nisbat dari Kandahlah, sebuah desa di Sahranfur. Ide pembentukan gerakan ini berawal saat melihat banyak orang-orang Mewat (suku-suku yang tinggal dekat dengan India) dalam beribadah mereka telah tercampur dengan ajaran agama Hindu. Untuk itu ia punya inisiatif membangun gerakan untuk meng-Islamkan orang-orang Islam agar melaksanaan agama secara kaffah (keseluruhan), kemudian atas arahan dan perintah Syaikhnya ia mendirikan jamaah tabligh. Ilham untuk mendirikan setelah beliau beribadah haji di Hijaz pada tahun 1926.
Beliau sekolah di Deoband yang merupakan sekolah terbesar di India dengan madzab Hanafi, yang didirikan pada tahun 1283 H / 1867 M. Setelah beliau wafat kepemimpinan digantikan oleh anaknya yaitu Syaikh Muhammad Yusuf Alkandahlawi (1917-1965 M ) selanjutnya kepemimpinan diteruskan oleh cucu Amir (ketua) pertama yaitu Syaikh Muhammad Harun, sedangkan setelahnya kepemimipinan diteruskan oleh Imam Hasan.
Setiap pemimpin jamaah tabligh memiliki teman dekat, di bawah ini adalah teman dekat dari masing-masing pemimpin dengan keterangan sebagai berikut.
Teman dekat pendiri jamaah tabligh adalah
1)    Syaikh Abdurrahiim Syaikh Deoband Altabligh, teman dakwah Amir (pemimpin) pertama
2)    Syaikh Ihtisyam Kandahlawi, saudara ipar Amir
3)    Syaikh Al Hasani Al Nadawi, Direktur Darul Ulum, ulama di Lucknow, India sekaligus penulis besar.
Teman dekat Syaikh Muhammad Yusuf Alkandahlawi
1)    Syaikh Zakariya Alkandahlawi (1315-1364 ), sepupu Syaikh Muhammad Yusuf Alkandahlawi.
2)    Syaikh Muhammad Yusuf Banuri, Direktur sekolah Arab di Newton, Karachi, ahli hadist, Direktur majalah bulanan berbahasa Urdu juga seorang ulama jamaah tabligh.
3)    Maulana Ghulam Ghauts Hazandi, tokoh parlemen pusat jamaah tabligh.
4)    Maulana Syafi’i, Mufti Agung Pakistan, pernah menjadi direktur Darul Ulum Landhi, Karadhi, Pakistan (sebagai tokoh ulama jamaah tabligh).
5)    Syaikh Mansyur Ahmad Nu’mani, barisan ulama besar jamaah tabligh, pengikut Syaikh Zakariya, kawan akrab ustadz Abu Al-hasan Al nadawi dan tokoh ulama Deoband.
Teman dekat Imam Hasan adalah
1)    Syaikh Muhammad Umar Banaburi, penasehat khususnya.
2)    Syaikh Muhammad Ba’asyir, pimpinan jamaah tabligh Pakistan yang terpusat di Raiwand, pinggiran kota Karachi.
3)    Syaikh Abdulwahab, tokoh jamah tabligh kantor pusat di Pakistan.
c.    Tujuan jama’ah tabligh
Sebagaimana arti dari kata tabligh sendiri yaitu menyampaikan, maka gerakan ini bertujuan untuk menyampaikan kepada setiap orang Islam yang ditemui diseluruh penjuru dunia agar menjalankan ajaran Islam secara kaffah tanpa ada unsur khufur atau bid’ah sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits 

Penyebaran Jama’ah Tabligh
Jama’ah Tabligh pertama kali muncul di India kemudian tersebar ke Pakistan, Bangladesh lalu negara-negara Arab dan selanjutnya keseluruh dunia Islam. Markas utamanya berada di Nizamuddin, New Delhi, India sedangkan di Pakistan berada di Raiwind dan di Bangladesh di Tungi.
Pengikut jama’ah Tabligh mengalami perkembangan pesat. Terbukti pada akhir abad 20 dalam pertemuan di Raiwind, Pakistan. Dihadiri jutaan orang yang menjadi pertemuan besar umat muslim di dunia setelah Haji di Mekkah. Selain itu acara tahunan (berkumpul) internasional di Indonesia dihadiri 50.000 orang. Mereka berasal dari Yaman, Australia, Malaysia, Singapura, Thailand, yang menghadirkan Masyayaikh pusat dari 3 markas pusat yaitu India, Pakistan dan Bangladesh.
a.    Jamaah tabligh di Indonesia
pusat kegiatan Jamaah Tabligh di Indonesia terletak di Masjid tua,kebon jeruk ,Jalan Hayam Wuruk di Jakarta.disinilah tempat berkumpulnya anggota jamaah tabligh yang berasal dari seluruh pelosok tanah air maupun dari luar Indonesia.pemimpin jamaah tablaighnya berkedudukan sebagai penanggunng jawabatau yang lebih dikenal Ahli Syura yang bertugas menyeleksi anggota yang bersedia khuruj sesuai daerah tujuan dan biasanya yang menjadi ketua musyawarahnya berasal dari penanggung jawab terpilih pada setiap malam jumatnya.Hal itu berarti ketua musyawarah kedudukannya bisa berganti-ganti sesuai waktu senggang yang dimiliki masing – masing penanggung jawab.
Adapun penanggung jawab pusatnya adalah H.ahmad zulfaqar, H.Cecep Firdaus, Mohammad Muslihuddin, Dr.A.A.Noor, Syamsuddin Abdulloh, Ir.A.Aminuddin Noor dan Mohammad Sani Ilyas.
Selain itu organisasi ini memiliki 2 Pondok sentral di Indonesia yang memiliki banyak cabang di wilayah tanah air yaitu;
1)    Pondok pesantren Alfalah di Desa Temboro, Kecamatan Keras ,Kabupaten Magelang, Jawa timur. Dengan jumlah santri kurang lebih 11.000 orang.
2)    Pondok pesantren Sirojul mukhlisin didaerah Kerincing, Kecamatan Secang,Kabupaten Magelang, Jawa tengah.
Kegiatan pertemuan (Ijtima) tahunan anggota jamaah tabligh yang sudah dilaksanakan di Indonesia diantaranya adalah tahun 2007 di Ancol, tahun 2008 dan 2009 di perumahan BSD, Tangerang. Rencananya tahun 2011 dibekas pabrik mobil Timor, Karawang, yang mana lahan tersebut pemberian Tomi Suharto, sebagai bentuk simpatinya terhadap Jamaah tabligh.
b.    Jamaah tabligh di Banyumas
Jamah Tabligh di Banyumas memiliki markas di Tanjung Rt 02 Rw 04, sekaligus Pondok pesantren Ubay bin kaab di Kota Purwokerto dan memiliki 6 penanggung jawab yaitu Ustad Hudri, Mustain, Darsono, Usman, Hendra dan Asdi. Peranan mereka sama seperti penanggung jawab di Pusat. Penanggung jawab disini sekaligus membawahi di wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen (BARLINGMASCAKEB) dan sampai sejauh ini markas disini membawahi 36 Halaqoh atau markas lokal se-BARLINGMASCAKEB.

Sistem Organisasi Jama’ah tabligh
Seperti yang disebutkan sebelumnya tujuan dari jama’ah Tabligh adalah untuk berdakwah atau menyampaikan. Mereka mengatur dakwah – dakwah ketika tiba disuatu negara, maka diaturlah semua oleh penanggung jawab negara yang disinggahi. Kemudaian setiap negara mempunyai markas nasional yang membawahi markas regional atau daerah. Kemudian markas regional memiliki markas – markas kecil. Apabila setelah selesai berdakwah mereka memberi laporan pada Amir (Ketua) markas kecil yang kemudian dilaporkan ke markas regional lalu dilaporkan lagi ke markas nasional dan terakhir laporan diterima di masyarakat internasional. Adapun dana mereka berasal dari jama’ah tabligh dengan sukarela. Dan setiap anggota jamaah harus melakukan khuruj atau melakukan dakwah dalam seumur hidup boleh Khuruj 4 bulan atau 40 hari atau 3 hari dalam 1 bulan dalam 1 tahun, tergantung kemampuan dari masing – masing anggota

Sistem Perekrutan Anggota Baru Jamaah Tabligh
Dilakukan oleh anggota jamaah tabligh yang sedang Khuruj di satu tempat tujuan dengan perbekalan yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan berpusat di Masjid yang disinggahi. Satu tim ini berjumlah maksimal 14 orang sedangkan jumlah idealnya 12 orang, apabila timnya merupakan sepasang suami istri, maka maksimal 7 pasang, minimal 4 pasang. Masing – masing anggota peranan sendiri diantaranya ada yang menjadi ketua tim (amir) dan sebagainya.
Dalam serangkaian kegiatan khuruj,mereka menawarkan kepada masyarakat agar ikut rombongan dakwah tanpa unsur paksaan.Apabila ada seseorang yang ingin bergabung,mereka menunjukkan markas kegiatan di Kabupaten atau di Kecamatan, tanpa mendapat kartu anggota dan sejumlah persyaratan lainnya. Selanjutnya,diharapkan mengikuti kumpulan setiap malam jumat guna membahas masalah-masalah dakwah untuk bisa melakukan khuruj sesuai dengan kemampuan waktu dan biaya yang dimiliki,biasanya 3 hari untuk khuruj di wilayah lokal saja sedangkan 40 hari atau 4 bulan untuk khuruj di Luar daerah

Pemikiran-pemikiran dan Doktrinnya
a.    Aqidah Jamah Tabligh
Aqidah adalah sesuatu yang dianut dan di yakinina apakah berwujud agama atau lainnya. hal – hal yang berkaitan dengan ajaran aqidah mereka adalah mereka lebih banyak berbicara mengenai tauhid rubbubiyah saja tanpa mendalami tauhid ilahiyah, dan asma wassifat. Untuk itu mereka jarang sekali mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan praktek peribadatan.Mereka menafsirkan kalimat tauhid dengan : “mengeluarkan keyakinan yang rusak tentang sesuatu dari diri kita dan memasukan yang benar tentang dzat Allah bahwasannya Dialah sang pencipta, maha pemberi rizki,maha mendatangkan mudharat dan manfaat, maha memuliakan dan menghinakan, maha menghidupkan dan mematikan Asma washifat mereka lebih condong dalam lingkaran Asyariah, serta maturidiyah dan kepada maturidiyah mereka lebih dekat adapun konsep Tuhan menurut aliran maturidiyah diantaranya adalah bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifat, juga sifat-sifat Tuhan itu kekal melalui kekekalan, yang terdapat dalam esensi Tuhan bukan kekekalan sifat-sifat itu sendiri.
Jamaah tabligh memiliki keyakinan-keyakinan yang berkaitan dengan kesufian diantaranya sebagai berikut:
1)    Keyakinan tentang wihdatul wujud
Teologi ini berasal dai Ibnu Arabi yang mengatakan bahwa Dzat Tuhan bersatu dengan alam.
2)    Sikap berlebihan dengan orang sholeh dan menyakini mereka mempunyai ilmu ghoib.
3)    Keyakinan bahwa sufi dapat memberikan berkah dan ilmu laduni.
4)    Keyakinan bahwa tangan Rasulullah keluar dari kubur beliau untuk berjabat tangan dengan Syaikh Ahmad Rifa’i.
5)    Setiap pengikutnya di haruskan bai’at kepada Syaikhnya
6)    Menjadikan mimpi sebagai landasan masalah-masalah dakwah
7)    Menyakini tasawuf sebagai jalan untuk mencapai manisnya iman di dalam kalbu.
8)    Senantiasa menyebut tokoh-tokoh sufi seperti Abdul Qodir Jaelani, Jallaludin Arumi.
b.    Syariat Jamaah Tabligh
Syariat menurut istilah adalah semua yang disyariatkan Allah untuk kaum muslimin baik melalui Al-Qur’an maupun sunah rosul. Para ulama memakai kata syariat sebagai nama dari hukum yang ditetapkan Allah baik mengenai hukum aqidah, hukum akhlak, dan hukum amaliah (perbuatan) tetapi jumhur ulama memakai kata syariat untuk hukum fiqih (mengenai perbuatan mukallaf).
Adapun diantara hal-hal kaitannya dengan syariat mereka:
1)    Mereka membagi ilmu menjadi dua yaitu ilmu masa’il dan ilmu fadhoil. Ilmu masa’il dipelajari untuk orang arab sedangkan ilmu fadhoil (keutamaan-keutamaan beribadah) dipelajari pada waktu khuruj dan majlis-majlis tabligh, jadi mereka hanya mempelajari keutamaan-keutamaan ibadah tanpa belajar akan masalah fikih.
2)    Mereka wajib membaca yaitu kitab fadhoil a’mal karya Syaikh MaulanaYusuf Alkandahlawi. Setelah sholat dhuhur, ashar, isya setiap anggota diharuskan khuruj maksimal 4 bulan seumur hidup 40 hari dalam setahun, 3 hari selama 1 bulan, 2 kali keliling tiap minggu.
c.    Asas dan landasan jama’ah Tabligh
Jama’ah Tabligh mempunyai asas dan landasan yang mereka sebut dengan Al-Ushulus sittah atau ash-shifatus sittah. Dengan rincian sebagai berikut :
1) Sifat pertama : Merealisasikan makna kalimat Tauhid
2) Sifat kedua : Sholat dengan penuh kekhusukan dan rendah diri
3) Sifat ketiga : Keilmuan yang ditopang dengan dzikir
4) Sifat keempat : Menghormati setiap muslim
5) Sifat kelima : Memperbaiki niat
6) Sifat keenam : Dakwah dan Khuruj di jalan Allah SWT
d.    Aktifitas dakwah jama’ah Tabligh
Kegiatan jama’ah tabligh, diantaranya Ijtima (kumpulan) setahun sekali. Bagi yang mampu diharapkan khuruj ke poros markas pusat (India-Pakistan-Bangladesh), kegiatan di markas kecil adalah musyawarah mingguan dan sebulan sekali khuruj selama tiga hari biasanya dipimpin oleh seorang Amir. Setelah berdakwah kemudian laporan kemarkas kecil selanjutnya kemarkas regional dan diteruskan kemarkas besar atau nasional dan terakhir dilaporkan kemarkas internasional.
Kegiatan selama khuruj adalah :
1)    Ta’lim yaitu membaca hadits atau kisah sahabat, biasanya dari kitab fadhoil a’mal karya Maulana Zakaria
2)    Jaulah yaitu mengunjungi rumah-rumah disekitar masjid dengan tujuan agar kembali ke ajaran Islam kaffah
3)    Bayan yaitu ceramah agama
4)    Mudzakaroh yaitu menghafal 6 sahabat Nabi
5)    Karkurazi yaitu memberi laporan harian pada amir
Selama khuruj mereka tidur di masjid, tetapi aktifitas khuruj di markas regional biasanya lebih lama yaitu 40 hari atau 4 bulan saja.
e.    Jama’ah Tabligh menolak ijtihad baru
Ijtihad secara bahasa berasal dari kata jahadah-ijtihaadun artinya menunjukan arti berlebih dalam perbuatan.
Sedangkan secara istilah mencurahkan segala tenaga (pikiran) untuk menemukan hukum syara melalui dalil syara dengan cara tertentu. Jama’ah Tabligh mewajibkan pengikutnya untuk taklid dengan madzhab tertentu. Dan hanya menerima ijtihad lama, atau dengan kata lain menolak ijtihad baru karena menurut mreka di Jaman ini tidak ada orang yang sekaliber mujtahid dahulu.24
f.     Jama’ah Tablig tidak berpolitik
Mereka melarang keras anggota untuk ikut partisipasi politik. Dibanding organisasi Islam lainnya seperti NU dengan PKBnya, Muhammadiyah dengan PANnya.
Apalagi sejarah politik orang Islam di India pada jaman penjajahan kurang berkembang. Melihat faktor sejarahnya, di India dahulunya sering terjadi pergantian kekuasaan yang berlangsung terus menerus membuat pola pikir mereka statis atau tidak berubah. Sebagaimana diketahui India dijajah mulai dinasti Ghaznawiyah ( 997-1186 M ) sampai dinasti Mughol (1526-1605 M). Setelah itu bangsa Eropa bergantian menjajah India, di antaranya Inggris, Portugis, Prancis dan Belanda hanya Inggrislah sebagai penjajah terlama (1857-1947 M). Mulai saat itulah masa kemunduran bagi umat Islam, apalagi ditambah pemberontakan Munity, umat Islam semakin terisolasi oleh penjajah Inggris, dengan umat Hindu-Budha Inggris lebih dekat daripada umat Islam. Selain itu juga sering kali terjadi khilafiah dikalangan umat Islam itu sendiri.
Adapun diantara kelompok umat Islam yang saling bertentangan adalah sebagai berikut :
1) Golongan Syiah dengan golongan Sunni
2) Golongan Mu’tazilah dengan aliran Asy’ariya dan Maturidiah
3) Kaum shufi dengan kaum syiah
4) Pengikut madzhab satu dengan pengikut madzhab yang lain
Karena pola keagamaan itulah yang menyebabkan tingkah laku mereka statis.

Pendapat miring ulama tentang jamaah Tabligh
·         Asy-Syaikh Al-Allamah Abdul Aziz bin Baz Rohimahulloh berkata: “siapa saja yang berdakwah di jalan Allah disebut mubaligh” artinya: “walaupun hanya satu ayat, akan tetapi jamaah tabligh India yang ma’ruf dewasa ini mempunya sekian banyak khurafat bid’ah dan kesirikan. Maka dari itu tidak boleh khuruj bersama mereka kecuali bagi seorang yang berilmu yang keluar bersama mereka dalam rangka mengingkari dan mengajarkan ilmu kepada mereka. Adapun khuruj semata dengan mereka maka tidak boleh ”.
·         Asy-syaikh Almuhadits Muhammad Nashirudhin Al-Bani Rahimahulloh berkata: “jaman tabligh tidaklah berdiri di atas manhaj Al-Qur’an dan Sunnah Rasululloa SAW serta pemahaman As-Salafus sholih ”.
·         Beliau juga berkata: “Dakwah jamaah Tabligh dakwah sufi modern yang semata-mata berorientasi pada akhlak. Adapun pembenahan terhadap akidah masyarakat maka sedikitpun tidak mereka lakukan karena menurut mereka bisa menyebabkan perpecahan”.
·         Asy-syaikh Al-Allamah Abdurrazzaq ‘Afifi yang intinya bahwa mereka adalah Ahlul Bid’ah, khuruj mereka bukanlah khuruj dijalan Allah akan tetapi di jalan Muhammad Ilyas, mereka berdakwah di jalan Muhammad Ilyas.
·         Asy- Syaikh Shalih Luhaidan Hafizahulloh berkata: “ Ikwanul Muslimin dan jamaah Tabligh bukan termasuk orang-orang yang berada di atas manhaj yang benar, sesungguhnya jamaah dengan penamaan-penamaan semacam itu tidak punya sandaran pada pendahulu umat ini

Hubungan Jamaah Tabligh dengan Masyarakat Sekitar
Jamaah tabligh memiliki kepekaan sosial tinggi dengan masyarakat sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan hadir dan ikut membantu masyarakat dalam kegiatan kegotongroyongan seperti bersih-bersih desa atau kegiatan lainnya termasuk juga mereka ikut menghadiri acara tahlilan, tasyakuran.
Mereka tidak membersikan tempat orang yang baru saja sholat di tempat mereka juga tidak mencuci kembali jika jemuran baju mereka diangkat orang lain atau bukan golongan mereka.
Mengenai kegiatan sosial terhadap bencana alam jamaan tabligh secara individu memberi bantuan secara fisik. Namun juga mereka memberi bantuan yang sifatnya non fisik seperti tausiyah (nasehat ajaran agama Islam) karena menurut mereka bencana itu datang karena 3 hal yaitu tidak ada orang yang memakmurkan masjid, orang yang sholat tengah malam dan enggan bersilaturahmi

Hubungan jamaah tabligh dengan pemerintah
Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan dan membiarkan Jamaah tabligh berkembang subur di Indonesia,hal ini bisa kita lihat dari indicator-indikator sebagai berikut;
·         ketika ada peristiwa penangkapan 17 anggota jamaah tabligh dari Filipina di Purbalingga dan Solo,serta 12 anggota jamaah tabligh di Kalimantan.Pihak Depag melalui Bapak Nasarudin umar yang berkedududukan sebagai Dirjen Bimbingan islam menyarankan agar polisi tidak overacting dalam menyikapi keberadaan jamaah tabligh.
·         Ketua MPR kabinet Indonesia bersatu jilid 1 yaitu Bapak Hidayat nur wahid menerima Ulama jamaah tabligh di kantornya,pada hari selasa, tanggal 30 bulan juni tahun 2009.kedatangan mereka bertujuan mengundang beliau untuk menghadiri pertemuan (ijtima)Internasional di perumahan BSD,Tangerang.
·         Yusuf Kalla waktu menjabat sebagai Wakil presiden pada kabinet Indonesia bersatu jilid I,beliau menghadiri acara pertemuan akbar anggota jamaah tabligh yang dihadiri sampai 20.000 jiwa di Ponpes Alfalah,diTemboro,Kecamatan Keras,Kabupaten Magetan,Jawa timur. Selain itu juga dihadiri oleh Ulama khos yaitu KH.abdulloh faqih dari Ponpes Langitan,beliau juga sempat memberi ceramah di acara tersebut.

Kesimpulan
Jamaah tabligh kami kategorikan kedalam akhlulsunnah wal jamaah dengan dasar sebagai berikut :
a.    Jamaah tabligh berdiri di atas manhaj sufi. Selain pendirinya seorang sufi, akidah mereka mengenai kesufian cenderung menonjol. Sedangkan akidah ahlulssunnah termasuk di dalamnya para ahli zuhud dan sufi. Tokoh-tokoh mereka banyak berasal dari sufi.
b.    Jamaah tabligh terdiri dari pengikut madzhab manapun. Selain pendirinya seseorang yang bermadzhab Hanafi, sedangkan golongan Ahlussunnah termasuk di dalamnya pengikut ahli ra’yun atau seseorang yang berijtihad selain bersandar pada Al-Qur’an dan Assunnah.
c.    Golongan assunnah wal jamaah dalam teologi Islam adalah asy’ariyah dan maturidiyah. Golongan asy’ariyah menggunakan ijtihad dalam setiap permasalahan yang tidak ada pada nash (Al-Qur’an dan Assunnah) sedangkan akidah mereka cenderung lebih dekat ke golongan maturidiyah. Akan tetapi fatwa ulama meragukan ajaran-ajaran mereka, baik kaitannya dengan khuruj sebagai ajaran bid’ah apapun keyakinan mereka terkait akidah kesucian yang kontroversial yang berasal dari Ibnu Arabi serta ilmu fikih mereka yang dangkal.
Saran
Allah mewajibkan untuk menuntut ilmu, keutamaan berilmu di antaranya adalah mengetahui perkara yang batil dan hak, selamat dari cara berpikir yang salah juga bisa menilai segi kelemahan atau kelebihan suatu golongan Islam yang akhir-akhir ini marak bermunculan. Untuk itulah, cari ilmu seluas-luasnya agar kita tidak salah berkata maupun bertindak sebagai bekal mengarungi roda kehidupan.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Ilmu Hadits Riwayah Dan Dirayah

Pengalaman tes di Bank Mandiri

Tabel Z Skor Positif dan Negatif