Psikologi: Motivasi



BAB I

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan, sering didapatkan banyak manusia yang melakukan pekerjaan dengan gigih,dan banyak pula yang santai, bahkan tidak sedikit yang tidak berbuat apapun. Dengan demikian manusia berbeda-beda dalam melewati setiap detik dalam kehidupannya. Perbedaan prilaku manusia dalam menyikapi waktu tersebut merupakan gejala-gejala kejiwaan yang menarik perhatian. Di satu waktu, dijumpai seorang petani yang bermandikan keringat mencangkul sawahnya dari pagi sampai petang. Di tempat lain, ibu-ibu rumah tangga yang berkumpul hanya untuk “ngerumpi”. Di saat yang sama, ada pemuda pengangguran yang hanya duduk-duduk merenungi nasib.
Secara psikologis ada persoalan yang harus dipecahkan, kenapa dalam satu waktu ada orang yang bekerja seperti petani, dan ibu-ibu rumah tangga yang santai, ada pemuda yang terbuai dalam lamunan. Mengapa mereka melakukan perbuatan-perbuatan itu? Apa yang mempengaruhi jiwa mereka sehingga terlahir prilaku yang berbeda-beda? Dari sudut pandang psikologi, pertanyaan-pertanyaan di atas mempersoalkan tentang sebab atau mengapa sebuah prilaku itu dilakukan. Dalam kajian psikologi, sesuatu yang terdapat dibalik dilakukannya sebuah sikap atau prilaku manusia adalah sesuatu yang dikenal dengan istilah motivasi.


BAB II


A.Pengertian Motivasi
Istilah motivasi baru digunakan sejak awal abad kedua puluh. Selama beratus-ratus tahun, manusia dipandang sebagai makhluk rasional dan intelak yang memilih tujuan dan menentukan sederet perbuatan secara bebas. Nalarlah yang menentukan apa yang dilakukan manusia. Manusia bebas untuk memilih, dan pilihan yang ada baik atau buruk, tergantung pada inteligensi dan pendidikan individu, oleh karnanya manusia bertanggung jawab penuh terhadap setiap prilakunya.
Konsep motivasi terinspirasi dari kesadaran para pakar ilmu, terutama pakar filsafat, bahwa tidak semua tingkah laku manusia dikendalikan oleh akal, akan tetapi tidak banyak perbuatan manusia yang dilakukan di luar control manusia. Sehingga lahirlah sebuah pendapat, bahwa manusia disamping sebagai makhluk rasionalistik, ia juga sebagai makhluk yang mekanistik yaitu makhluk yang digerakan oleh sesuatu di luar nalar (chaplin,2001) yang biasanya disebut naluri atau insting.
Sehubungan dengan itu, dalam mendefinisikan kosep motivasi ini terdapat kesulitan, karena seperti telah diungkapkan Atkinson,motivasi masih merupakan suatu konsep yang masih controversial. Konsep motivasi semakin didefinisikan, ketika dalam pembahasan psikologi terdapat istilah motif yang dalam penggunaannya terkadang berbeda dalam istilah motivasi.Dan kadang-kadang motif dan motifasi itu digunakan secara bersamaan dan dalam makna yang sama, hal ini disebabkan karena pengertian motif dan motivasi keduanya sukar dibedakan secara tegas.
Beberapa pakar psikologi yang membedakan istilah motif dan motivasi, dibawah ini akan dipaparkan beberapa definisi sebagai berikut:
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli - Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan  sesuatu. Menurut Sardiman 2006:73) motif merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan kegaiatan untuk mencapai tujuan.
Definisi Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 1992:173). Dalam Sardiman (2006:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorangyang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Menurut Mulyasa (2003:112) motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Sehingga dapat dikatakan jika ada Seorang siswa yang akan belajar pasti ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi.
Dimyati dan Mudjiono (2002:80) mengutip pendapat Koeswara mengatakan  bahwa siswa belajar karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri seorang  terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalambelajar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dalam motivasi belajar dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan.

Dari paparan definisi diatas, dapat dikatakan bahwa motif itu adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang, yang mendorong orang tersebut untuk bersikap dan bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motif dapat berupa kebutuhan dan cita-cita. Motif merupakan tahan awal dari motivasi,seingga motif baru merupakan suatu kondisi intern atau disposisi (kesiap siagaan) saja. Sebab motif tidak selamanya aktif. Motif aktif pada saat tertentu saja, yaitu apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat mendesak.
Apa bila suatu kebutuhan dirasakan mendesak untuk dipenuhi, maka motif dan daya penggerak menjadi aktif. Motif yang telah menjadi aktif inilah yang disebut motivasi. Motivasi dapat didefinisikan dengan segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan. Menurut M. Ustman Najati, motivasi ialah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas padas makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengerahkan menuju tujuan tertentu. Motivasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu:
1.      Menggerakan. Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan yang individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecendrungan mendapat kesenangan.
2.      Mengarahkan. Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku. Dangan demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu.
3.      Menopang. Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.
Menurut Hoy dan Miskel motivasi adalah kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan, ketegangan (Tension states), atau mekanisme-mekanisme lainya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan ke arah pencapaian  tujuan-trujuan personal.



B.Teori-teori Motivasi

1.      Teori hedonism
Hedinisme adalah bahasa Yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, atau kenikmatan. Hedonisme adalah aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan yang bersifat duniawi. Pada abad ketujuh belas, Hobbes menyatakan bahwa apaun alasanya yang diberikan seseorang untuk prilaku itu adalah kecendrungan untuk mencari kesenangan dan menghindsri kesusahan.
2.                                Teori Naluri (psikoanalisis)
Teori naluri ini merupakan bagian terpenting dari pandangan mekanisme terhadap manusia. Naluri merupakan suatu kekuatan biologis bawaan, yang mempengaruhi anggota tubuh untuk berlaku dengan cara tertentu dalam keadaan tepat. Sehingga semua pemikiran dan prilaku manusia merupakan hasil dari naluri yang diwariskan dan tidak ada hubungannya dengan akal.
3.                                Teori Reaksi yang Dipelajari

Teori ini berbeda pandangan dengan tindakan atau prilaku manusia yang berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola dan tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Orang belajar paling banyak dilingkungan kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, teori ini disebut juga teori kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin atau seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin atau pendidk itu hendaknya mengetahui bena-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya.
4.                                Adanya Teori Pendorong (Drive Theory)
Teori ini merupakan perpaduan antara “teori naluri” dan “teori reaksi yang dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya sesuatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Misalnya, suatu daya pendorong pada lawan jenis. Semua orang dalam senua kebudayaan mempunyai daya dorong pada lawan jenis. Namun, cara-cara yang digunakan berlain-lainan bagi tiap individu, menurut latar belakang dan kebudayaan masing-masing.
5.                                Teori Kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.

C.Macam-Macam Motivasi

Pendapat mengenai klasifikasi motivasi itu ada bermacam-macam. Bebrapa yang dikenal diantaranya adalah yang dikemukakan berikut:

Menurut Chaplin, motivasi dapat dibagi menjadi dua:

a.       Physiological drive.
b.      Social motives.

Yang dimaksud dengan physiological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisik, seperti lapar, haus,seks, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan social motives adalah dorongan-dorongan yang berhubungan dengan orang lain, seperti estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik, dan etis. Lindzy G. Hall, memasukkan kebutuhan berkelompok, kebutuhan terhadap penghormatan, kebutuhan akan sesuatu yang dicintai ke dalamsocial motives.

Sedangkan Wood Worth dan Marquis menggolongkan motivasi menjadi tiga macam, yaitu:

a.  Kebutuhan-kebutuhan organis, yaitu motivasi yang berkaitan
  dengan kebutuhan dengan dalam, seperti: makan,minum, kebutuhan    bergerak dan istirahat atau tidur, dan sebagainya.


b.      Motivasi darurat yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha, dorongan untuk mengejar, dan sebagainya. Motivasi ini timbul jika situasi menuntut timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dari diri manusia. Dalam hal ini motivasi timbul atas keinginan seseorang, tetapi karena perangsang dari luar.


c.       Motivasi objektif, yaitu motivasi yang diarahkan kepada objek atau tujuan tertentu di sekitar kita, motif ini mencakup, kebutuhan untuk eksplorasi, manipulasi, menaruh minat. Motivasi ini timbul karena dorongan untuk menghadapi dunia secara efektif.

Selain kedua tokoh diatas, beberapa psikologi ada yang membagi motivasi menjadi dua:

1.      Motivasi intristik, ialah motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri tanpa dirangsang dari luar. Misalnya: orang yang gemar membaca, tidak usah ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri buku-bukunya untuk dibaca. Motif intristik juga diartikan sebagai motivasi yang pendorongnya ada kaitan langsung dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam tujuan pekerjaan sendiri. Misalnya, seorang mahasiswa tekun mempelajari mata kuliyah psikologi karena ia ingin sekali menguasai mata kuliyah itu.

2.      Motivasi ektrinsik, yaitu motivasi yang datang karena adanya perangsang dari luar, seperti: seorang mahasiswa rajin belajar karena ingin ujian. Motivasi ektrinsik ini juga dapat diartikan sebagai motivasi yang pendorongnya tidak ada hubungannya dengan nilai yang terkandung dalam tujuan pekerjaannya. Seperti seorang mahasiswa mau mengerjakan tugas karena takut kepada dosen.


D. Pengukuran Motivasi


Pengukuran motivasi disini maksudnya adalah yang berhubungan dengan efektifitas motivasi dalam mempengaruhi sikap dan tingkah laku manusia. Motivasi menjadi efektif dan tepat sasaran ketika dilakukan sesuai dengan teori dan dtarafkan pada objek yang tepat. Dalam kasus anak didik misalnya, ketika seorang anak didik menjadi tekun dalam belajar, hampir dapat dipastikan dia termotivasi dengan sesuatu, seperti ingi menjadi pintar atau ingin menjadi juara umum dan mendapatkan hadiah. Anak didik yang memiliki motivasi yang kuat dan jelas, pasti akan tekun dan berhasil dalam belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi motivasi sebagai berikut:

1.      Penolong untuk berbuat dalam mencapai tujuan.
2.      Penentu arah perbuatan yakni ke arah yang akan dicapai.
3.      Penyeleksi perbuatan sehingga perbuatan manusia senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.

Dengan demikian jika didapati manusia yang dalam sikap dan tingkah lakunya tidak terarah dan tanpa tujuan, dapat dipastikan orang tersbut tidak memiliki motivasi.


BAB III
PENUTUP

Motivasi merupakan keinginan, hasrat motor penggerak dalam diri manusia, motivasi berhubungan dengan faktor psikologi manusia yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan, dan kepuasan yang terjadi pada diri manusia sedangkan daya dorong yang diluar diri seseorang ditimbulkan oleh pimpinan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif sehingga dapat mencapai dan mewujudkan tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung prilaku manusia supaya mau bekerja sama secara giat sehingga mencapai hasil yang optimal. Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik dan mampu mencapai tujuannya, karena didasari oleh motivasi. Kesuksesan adalah impian setiap orang. Untuk mencapai kesuksesan tersebut, pasti diperlukan suatu motivasi untuk sukses yang kuat. Motivasi sukses yang kuat bisa kita ambil dari kisah kesuksesan orang lain. Dengan kisah – kisah sukses seseorang, maka kita bisa mengambil pelajaran dan motivasi penting yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita.
Beberapa orang sukses mengatakan bahwa motivasi yang kuat adalah sumber utama kesuksesan mereka. Namun tidak mudah untuk bisa memupuk motivasi itu dalam – dalam di dalam diri kita. Diperlukan suatu “makanan” tambahan yang terus menerus dan berkesinambungan. “Makanan” tambahan itu yaitu kisah sukses dan inspiratif orang lain yang akan semakin memperkuat motivasi dan kepercayaan diri kita.
Dengan membaca dan mengambil hikmah dari kisah sukses dan inspiratif orang lain, maka kita tidak akan kesulitan dalam membangun dan menanamkan motivasi untuk sukses yang kuat dalam diri kita
.














Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Ilmu Hadits Riwayah Dan Dirayah

Pengalaman tes di Bank Mandiri

Tabel Z Skor Positif dan Negatif